MENELANTARKAN Pada pemilu tahun 1955, terjadi ketegangan antar pimpinan Partai Komunis Indonesia (PKI) DN Aidit bersama Ketua Partai Masyumi Hasan Aidid di Malang.
Saat itu PKI sangat populer di Malang. Bahkan ratusan ribu simpatisan mengikuti rapat massa di Malang.
Sejarawan Malang Faishal Hilmy Maulida mengungkapkan momen bersejarah kebangkitan PKI di Malang adalah tahun 1955. Acara tersebut dihadiri sekitar 200 ribu orang, termasuk anggota PKI Komunis Australia.
BACA JUGA:
Patung PKI Madiun membaca novel Romeo dan Juliet sebelum ditembak
Maka saat ini terjadi ketegangan antara PKI DN Aidit dan Partai Masyumi Hasan Aidid. Kerusuhan terjadi saat kelompok Hasan Aidid dari Masyumi Surabaya bertemu dengan kelompok DN Aidita dan mereka saling bertukar cacian.
“Peristiwa yang menarik dan peristiwa besar saat itu karena suasana itulah yang mengarah pada pemungutan suara tahun 1955,” kata dosen sejarah Universitas Binus Malang itu.
Saat itu, media memberitakan kronologi penyebab yang berbeda. Media yang berafiliasi dengan PKI memberitakan, Hasan Aidid menjadi penyebabnya karena sengaja datang mengganggu pertemuan besar PKI di Malang. Namun versi lain menyebutkan ada provokasi yang dilakukan pimpinan PKI saat rapat besar di Malang.
BACA JUGA:
Menurut Faishal, para pemimpin PKI memutuskan untuk terjun langsung ke masyarakat menjelang pemilu 1955. Hal ini menimbulkan simpati masyarakat dan memudahkan mereka untuk memenangkan hati masyarakat.
“Pimpinan mereka ingin turun langsung ke daerah, apalagi menjelang pemilu. Nanti tanggal 29 Oktober pemilu DPRD di Jatim, jadi pimpinan partai langsung berangkat, Aidit ke Lumajang, Lukman ke Surabaya dan lain-lain. pertemuan di Lumajang, Lukman ke Surabaya dan sebagainya,” jelasnya.
Ikuti berita Okezone berita Google
Konten di bawah ini disajikan oleh pengiklan. Jurnalis Okezone.com tidak terlibat dalam konten ini.
Quoted From Many Source