Menuju kampus di Melbourne University, KBRI Canberra Dukungan Pendidikan Tinggi Indonesia: Okezone Edukasi

Uncategorized56 Dilihat

JAKARTA – Kedutaan Besar Republik Indonesia (Kedutaan Besar Indonesia) di Canberra akan kembali berpartisipasi dalam Ambassador Goes to Campus pada Kamis 28 September 2023.

Kegiatan ini sebelumnya telah dilakukan di berbagai universitas di Australia untuk keperluan promosi pendidikan Indonesia tinggi.

Selain itu, kegiatan ini bertujuan untuk mengajak universitas-universitas di Australia untuk meningkatkan dan memperkuat kerjasama pendidikan dan penelitian dengan universitas-universitas di Indonesia.

Ambassador Goes to Campus kali ini diselenggarakan di University of Melbourne (UniMelb). Seperti diketahui, saat ini University of Melbourne merupakan universitas terbaik di Australia.

Berdasarkan QS World University Ranking 2024, University of Melbourne berada di peringkat 14 dunia dan peringkat 1 di Australia, mengalahkan beberapa universitas ternama lainnya di Australia seperti Australian National University, Monash University dan University of Sydney.

Dalam kunjungan ke UniMelb kali ini, Duta Besar RI untuk Australia Siswo Pramono didampingi Konjen RI Melbourne Kuncoro Waseso dan Atase Pendidikan dan Kebudayaan (Atdikbud) KBRI Canberra, Mukhamad Najib.

Di UniMelb, duta besar diterima langsung oleh wakil rektor/presiden UniMelb, Prof. Duncan Maskell, Wakil Wakil Rektor (Global, Budaya dan Keterlibatan), Profesor Michael Wesley, para pemimpin dan dekan UniMelb lainnya di UniMelb.

Kegiatan Ambassador Goes to Campus di UniMelb disambut hangat oleh komunitas UniMelb mengingat ini merupakan kunjungan resmi pertama ke KBRI pasca pandemi Covid-19.

Acara diawali dengan makan siang bersama pimpinan UniMelb dan diskusi informal, kemudian dilanjutkan dengan diskusi formal mengenai hubungan Australia-Indonesia dan diakhiri dengan kunjungan ke beberapa fasilitas sekolah milik UniMelb.

Berdasarkan catatan Atdikbud Najib, kerja sama UniMelb dengan Indonesia terus berlanjut, baik di tingkat antar universitas, antar program studi maupun antara pemerintah Indonesia dengan UniMelb. Misalnya, saat ini pemerintah Indonesia telah mengirimkan mahasiswanya ke UniMelb untuk mengikuti program mobilitas internasional.

Baca Juga  Perekrut Partai Perindo Mulai Bergerak Cari Saksi di Pilkada Bandung Barat 2024: Okezone News

“Melalui program Indonesia International Student Mobility Awards (IISMA), pemerintah Indonesia akan mengirimkan mahasiswanya ke UniMelb mulai tahun 2022. Pada tahun 2023, sebanyak 15 mahasiswa penerima beasiswa IISMA akan mengikuti perkuliahan di UniMelb selama satu semester. “Para sarjana LPDP juga banyak yang kuliah di UniMelb, baik program magister maupun doktoral,” jelas Najib dalam keterangan tertulis, Selasa (3/10/2023) di Jakarta.

Dalam sambutannya, Presiden UniMelb Duncan Meskell menyampaikan apresiasi atas kunjungan Duta Besar RI ke UniMelb. Menurut Duncan, UniMelb memiliki banyak mahasiswa internasional dan mahasiswa Indonesia di UniMelb cukup banyak.

UniMelb ingin memperluas kerjasama yang lebih luas dengan perguruan tinggi di Indonesia mengingat Indonesia mempunyai potensi yang besar. Duncan mengatakan UniMelb juga ingin berkontribusi dalam penguatan sumber daya manusia di Indonesia.

“Kami tidak ingin melihat Indonesia hanya sebagai pasar rekrutmen mahasiswa saja, namun kami bertujuan untuk bekerja sama dengan universitas-universitas di Indonesia untuk memajukan pendidikan, penelitian, ilmu pengetahuan dan mengembangkan kapasitas sumber daya manusia,” kata Duncan.

Ikuti berita Okezone berita Google


Wakil Rektor UniMelb ini juga menyampaikan, saat ini terdapat beberapa kerjasama pendidikan dan penelitian dengan perguruan tinggi di Indonesia, seperti Universitas Indonesia, Universitas Gadjah Mada, dan Institut Pertanian Bogor.

Dalam pemaparannya mengenai hubungan Australia-Indonesia, Duta Besar RI Siswo Pramono menyampaikan pentingnya kerja sama antara Indonesia dan Australia.

Menurut Dubes Siswa, Indonesia memiliki sumber daya manusia yang cukup besar, sedangkan Australia memiliki ilmu pengetahuan dan teknologi yang lebih maju dibandingkan Indonesia, namun masyarakatnya semakin menua.

Jika kedua negara dapat bekerja sama maka akan tercipta kekuatan ekonomi baru yang dapat menyeimbangkan kekuatan ekonomi Amerika dan Tiongkok. Dalam konteks ini, kerja sama di bidang pendidikan dan penelitian menjadi sangat strategis.

Baca Juga  Harga Rumah Naik Sejak Pandemi, Ini Alasannya: Okezone Economy

“Salah satu hal penting dalam perjanjian IA-CEPA antara Australia dan Indonesia adalah peningkatan kapasitas sumber daya manusia yang mencakup kerja sama di bidang pendidikan, baik pendidikan vokasi maupun pendidikan tinggi. “Australia membutuhkan banyak tenaga kerja terampil dan dengan kerja sama pendidikan kedua negara, Indonesia siap memenuhi hal tersebut,” kata Siswo.

Konten di bawah ini disajikan oleh pengiklan. Jurnalis Okezone.com tidak terlibat dalam konten ini.

Quoted From Many Source

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *