JAKARTA – ketua DPR RI Puan Maharani mendesak pemerintah memperbanyak proyek investasi di daerah tersebut energi baru terbarukan (EBT). Ia yakin dengan membuka banyak proyek di sektor energi terbarukan, Indonesia dapat lebih cepat mencapai tujuannya dalam memerangi krisis iklim.
“Dengan semakin meluasnya proyek investasi di bidang energi terbarukan, kami berharap upaya penanggulangan krisis iklim dapat semakin masif, karena kita tahu bahwa dampak perubahan iklim sangat signifikan terhadap kehidupan masyarakat,” kata Puan, Kamis ( 19/10/2023).
Puan mendukung pengembangan ketenagalistrikan melalui energi terbarukan. Ia mengatakan proyek ini pasti akan berdampak pada perbaikan iklim, dimana krisis iklim terjadi akibat penggunaan zat karbon yang merusak atmosfer bumi.
“Proyek ini merupakan sebuah langkah maju dalam mendukung program energi terbarukan. Saya mendukung proyek apa pun yang dimaksudkan sebagai upaya memperluas langkah mewujudkan transisi energi di Indonesia,” ujarnya.
Ia juga mendesak lebih banyak badan usaha milik negara (BUMN) yang membuka proyek EBT untuk menarik investor.
“Proyek seperti ini penting sebagai salah satu solusi utama mengatasi krisis iklim dengan membangun ekosistem energi baru terbarukan yang berkelanjutan,” jelas Puan.
Mantan Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan ini menjelaskan, peningkatan emisi gas rumah kaca, pencemaran udara dan air serta kerusakan ekosistem merupakan permasalahan serius yang mengancam keseimbangan bumi. Puan mengatakan, sudah saatnya dunia beralih menggunakan energi yang tidak membahayakan planet.
“Dan membangun kebiasaan penggunaan energi ramah lingkungan harus dimulai dari kebijakan negara. Dalam beberapa tahun terakhir, kita menyaksikan peningkatan drastis penggunaan energi terbarukan sehingga membantu mengurangi ketergantungan terhadap bahan bakar fosil yang merusak lingkungan,” jelasnya.
Puan sendiri kerap mengangkat isu pembangunan ekonomi hijau di lingkungan internasional. Pada acara The 9th G20 (P20) Parliamentary Speakers’ Forum yang diadakan di India beberapa waktu lalu, beliau berbicara mengenai pentingnya upaya negara-negara di dunia untuk berupaya mencapai Sustainable Development Goals (SDGs) atau Tujuan Pembangunan Berkelanjutan, khususnya dalam hal pemanfaatan energi terbarukan. .
“Dalam setiap forum internasional, saya selalu mengusung agenda Indonesia untuk mewujudkan dunia yang lebih hijau dengan menggunakan energi terbarukan,” kata Puan.
Puan juga kerap mengangkat isu EBT dalam pertemuan khusus dengan berbagai pejabat negara. Seperti saat pertemuan bilateral dengan Ketua Majelis Nasional Laos Xaysomphone Phomvihane Agustus lalu di Gedung DPR.
Salah satu topik yang dibahas dalam pertemuan antara Puan dan Ketua Parlemen Laos adalah ketahanan energi yang diperoleh dari sumber energi terbarukan. Laos diketahui muncul sebagai pemain kunci dalam EBT.
Untuk itu, Puan mendukung kerja sama Indonesia dan Laos di bidang ketahanan energi yang juga dapat mendukung pembangunan berkelanjutan di kawasan Asia Tenggara.
“Saya terus membuka ruang diskusi bagi perkembangan investasi Indonesia di bidang energi baru terbarukan, yang tentunya akan berkontribusi terhadap perkembangan transisi energi tanah air,” ujar perempuan pertama yang menjabat Presiden Republik ini. Indonesia. .
Apalagi saat ini Indonesia telah menetapkan target energi terbarukan sebesar 23 persen pada tahun 2025. Bahkan pada tahun 2030, saya berharap lebih dari separuh energi terbarukan Indonesia berupa bioenergi yang berasal dari energi surya, tenaga air, dan energi panas bumi. “lanjut wanita itu.
Ikuti berita Okezone berita Google
Quoted From Many Source