Buka Praktik Aborsi Ilegal di Media Sosial, Dokter Palsu Jual Obat Ampuh Ini: Okezone News

Uncategorized32 Dilihat

BANDUNG – Polrestabes Bandung menangkap dua pria berinisial SM dan RI karena melakukan praktik aborsi ilegal melalui media sosial (medsos). Salah satu tersangka yakni SM mengaku sebagai dokter.




Dalam menjalankan aksinya, tersangka berpromosi melalui Facebook dan kemudian dilanjutkan di WhatsApp. Kemudian pelaku menawarkan obat kuat yang digunakan untuk aborsi.

BACA JUGA:

Menurut Kapolrestabes Bandung Kompol Kusworo Wibowo, Cytotec Misoprostol merupakan obat yang tidak boleh beredar bebas di pasaran. Kusworo mengatakan obat ini hanya bisa dijual dengan resep dokter.

Pengurus Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kabupaten Bandung, Dr. Rois mengatakan, obat yang dijual sebaiknya hanya dikonsumsi jika diresepkan oleh dokter.

BACA JUGA:

Obat ini untuk pasien dengan kondisi tertentu, seperti mencegah pendarahan. Bisa juga untuk penyakit lain, salah satunya cacat akut, dan hanya bisa digunakan di rumah sakit, ujarnya di Mapolrestabes Bandung, Senin. (11 6. 2023).

Rois mengatakan, dokter biasanya memberikan obat ampuh tersebut saat pasien benar-benar dalam keadaan darurat.

“Bisa juga untuk menghilangkan jaringan sisa pasca operasi. Bila digunakan pada ibu hamil, ada risiko infeksi dan pendarahan. Kalaupun syok, bahkan bisa meninggal,” jelasnya.

Karena risikonya, kata Rois, dokter jarang meresepkan obat berbahaya tersebut kecuali untuk kondisi tertentu.

Ikuti berita Okezone berita Google


Polrestabes Bandung mengungkap praktik aborsi ilegal yang dilakukan secara online melalui media sosial (medsos).

Aborsi ilegal ini dilakukan oleh seseorang yang bukan dokter. Melalui jejaring sosial Facebook, ia membuka layanan konsultasi terkait aborsi.

Caranya, tersangka yang mengaku sebagai dokter menjual obat-obatan terlarang tanpa resep dokter. Penjualan tersebut dilakukan melalui WhatsApp setelah korban berminat berkonsultasi dengan tersangka.

Baca Juga  Kisah Pengendara Sepeda Motor yang Coba Cari Jalan Pintas Hindari Kemacetan, Endingnya Bikin Ketawa: Okezone Lifestyle

Dalam menjalankan aksinya, tersangka SM terlebih dahulu membuka layanan konseling di jejaring sosial Facebook. Setelah membuat seseorang terkesan, dia bertukar nomor telepon dengan korban. Konsultasi kemudian dilanjutkan melalui WhatsApp.

BACA JUGA:

“Awalnya saya tidak langsung mengaku sebagai dokter. Saya cantumkan nama depan dokter tersebut di WhatsApp. Lalu saya arahkan korban untuk meminum obatnya,” kata SM di Mapolda Bandung, Senin (11/06/2023). . ).

Tersangka mengaku mengetahui cara meminum obat dari Google. Menurut dia, sejak awal praktik pada tahun 2021, sudah lebih dari 100 orang yang menjadi korban.

Quoted From Many Source

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *